Gorontalo Genjot Industri-pariwisata Topang Pertumbuhan Ekonomi

Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo akan menggenjot sektor industri dan pariwisata untuk menopang pertumbuhan ekonomi yang selama ini hanya bertumpu pada sektor pertanian.

“Gorontalo mengalami stagnasi dalam menurunkan angka kemiskinan yang saat ini berada di angka 17-18 persen, karena kalau melihat pendapatan perkapita kita baru sekitar Rp27 juta, sementara pendapatan nasionalnya Rp47 juta,” kata Zudan.

Makanya untuk menopang pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, tidak bisa hanya tergantung pada sektor pertanian, akan tetapi harus digeser ke sektor industri atau pariwisata.

Di sinilah perencanaan pembangunan harus dikelolah dengan betul, karena inflasi kita bisa tajam melonjak tinggi, yang bersumber dari sektor pertanian yaitu Bawang, cabai dan Tomat.

“Sektor kita yang paling kuat adalah pertanian sekitar 40 persen, sehingga ketika terjadi perubahan iklim maka inflasi pasti akan cepat naik,” imbuhnya.

Sehingga perencanaan pembangunan ke depan harus digeser, misalnya ke sektor industri atau pariwisata yang tidak terlalu tergantung dengan iklim, seperti contoh di Provinsi Bali.

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Gorontalo Winarni Monoarfa menjelaskan bahwa proyeksi kajian pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2007-2025, memang masih bertumpuk pada sektor pertanian.

“Karena memang itu potensi yang dimiliki daerah,” kata Winarni.

Ia menambahkan, pertambahan lahan pertanian Gorontalo sekitar 420 ribuan hektare, tapi dari total itu hampir 360 ribu hektare adalah lahan kering, sementara sisanya adalah lahan persawahan.

Sumber : antaragorontalo.com