Gorontalo Bersiap Sambut Visit Sulawesi 2020

RadarGorontalo.com – Pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara sampai tahun 2019 mencapai 20 juta wisatawan, dengan pemasukan devisa sebesar 155 triliun rupiah atau 4 persen dari PDRB. Dari angka tersebut, jumlah yang dicapai hingga saat ini baru sebesar 10,41 juta. “Untuk mendukung upaya pemerintah pusat tersebut, khusus untuk Sulawesi kita menargetkan kunjungan wisatawan bisa mencapai 30 persen dari target pemerintah pusat,” kata Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim, yang juga sebagai Dewan Pembina Badan Kerjasama Pembangunan Regional Sulawesi (BKPRS), saat membuka Focus Group Discussion (FGD) yang dirangkaikan dengan penandatanganan naskah kesepakatan sinergitas informasi dan promosi pariwisata dalam menyambut visit Sulawesi 2020, yang digelar di ball room Hotel Gammara Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (5/10).

Dikatakan, salah satu strategi yang harus segera dirumuskan bersama oleh seluruh pemerintah se-Sulawesi untuk mendukung tercapainya target kunjungan wisatawan, yaitu menyusun kalender even pariwisata yang terpadu dan saling bersinergi untuk seluruh destinasi wisata di Sulawesi. “Sulawesi memiliki potensi wisata yang sungguh luar biasa, tetapi kelemahan kita saat ini, tidak adanya kalender even pariwisata. Karena itu melalui FGD ini, saya berharap bisa dirumuskan kalender even pariwisata Sulawesi,” terang Idris. Lebih lanjut Idris mengatakan, pengembangan sektor pariwisata mutlat dilakukan, karena pariwisata merupakan leverage atau pengungkit bagi berkembangnya sektor-sektor lain. Meski demikian, ujar Idris, pengembangan pariwisata tidak bisa dilakukan secara parsial, tetapi harus komprehensif.

Wagub juga berharap, adanya dukungan dari seluruh pelaku pariwisata dengan memperkuat sinergitas ABCGM, yakni Akademisi, Bisnis, Comunity atau masyarakat, Goverment atau pemerintah, serta Media. “Dengan sinergitas seluruh stakeholder, saya optimis kita bisa memajukan pariwisata Sulawesi, sehingga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat, mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan,” tegasnya. (RG-25)