
110 Peserta PKBL BUMN Kunjungi Industri Kakao
Rangkaian kegiatan Rapat Koordinasi PKBL BUMN se Indonesia 2016 di Kota Kendari menyempatkan melakukan kunjungan ke sejumlah mitra binaan, salah satunya di perusahaan PT. Kalla Kakao Industri di Kecamatan Ranomeeto, Kabuptane Konawe Selatan (Konsel), Jumat.
Para peserta rakor yang jumlahnya 110 orang peserta itu terbagi dalam empat kelompok, dengan tujuan untuk mendapatkan masukan dan sharing pengalaman terkait perkembangan pabrik industri kakao yang letaknya hanya sekitar 5-7 kilometer dari arah selatan Kota Kendari.
Human Capital PT Kalla Kakao Industri Kendari, Didik mengatakan, keberadaan industri kakao yang baru berdiri dan berproduksi di tahun 2015 merupakan salah satu perusahaan yang mengelola biji kakao menjadi beberapa produk kakao yang siap pakai atau siap konsumsi.
“Saat ini produk yang dihasilkan di pabrik ini ada empat macam yakni pasta, lemak, kek dan bubuk. Pasta coklat dari biji kakao yang digiling itu menghasilkan dua produk lagi yakni pasta coklat diperas lalu menghasilkan beberapa jenis bubuk,” ujarnya.
Menurut Didik, produk kakao yang di olah di pabrik itu, sekitar 90 persen di ekspor ke beberapa negara, khususnya Belanda dan Jerman, dan mulai tahun 2017 juga ke negara Rusia yang memesan produk kakao asal Sultra dalam bentuk lemak coklat, bubuk dan kek.
Ia menjelaskan kapasitas produski pabrik mampu mengolah 10-12 ton kakao per hari. dari jumlah kapasitas itu 1,2 ton kakao untuk beberapa produk yang dihasilkan
“Selama ini kendala yang dihadapi perusahaan hanya menyangkut kualitas bahan baku dari produk petani yang terkadang tidak memenuhi standar pabrik. Namun demikian secara perlahan sudah teratasi dengan baik,” ujarnya.
Bahan baku kakao di Sultra hingga kini tidak ada masalah karena data Disbun Perkebunan dan Hortikultura Sultra mencatat pada tahun 2015, produksi kakao petani bisa mencapai 150-165 ribu ton per tahun.
Salah seorang peserta Rakor PKBL BUMN 2016, Primayanti dari Perum LKBN ANTARA mengapresiasi kehadiran perusahaan pabrik coklat PT.Kalla Kakao Industri, yang tentunya akan meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat khususnya di Sultra.
Rangkaian kegiatan peserta Rakor PKBL BUMN itu jugamelakukan kunjungan ke sejumlah mitra binaan BUMN seperti binaan PT Telkom Kendari yang memproduksi berbagai rasa makanan kacang mete untuk ole-ole bagi wisatawan dan tamu yang berkunjung di Kampung Digital `Mete Mubaraq’.
Sumber berita: antarasultra.com
You might also like
Gorontalo Gelar Karnaval Karawo 2017
Liputan6.com, Jakarta Provinsi Gorontalo tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya yang memesona. Kain khas Gorontalo juga menjadi daya tarik provinsi yang berada di Sulawesi Tengah untuk menghelat Gorontalo Karnaval Karawo
10 Perusahaan Beroperasi Di Morowali Industrial Park
Koordinator Media Relation dan Publikasi PT IMIP, Dedy Kurniawan. (www.antarasulteng.com/Fauzi ) “IMIP merupakan perusahaan pengelola kawasan industri pertambangan khususnya bahan mineral nikel” Sepuluh perusahaan beroperasi di kawasan industri yang
Pemprov Sultra Ajak Pengusaha Berinvestasi Perikanan Budidaya
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara mengajak para pengusaha atau investor untuk berinvestasi pada bidang perikanan budidaya di daerah itu. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sultra, Askabul Kijo di Kendari, Minggu mengatakan
Gubernur Olly Minta Kemenhub Kembangkan Pelabuhan Manado
JAKARTA – Gubernur Sulawesi Utara meminta agar operasi Pelabuhan Manado diserahkan kepada pemerintah pusat dari Pelindo IV, mengingat BUMN kepelabuhanan tersebut belum melakukan pengembangan terhadap fasilitas publik milik masyarakat Manado,
Presiden Jokowi Resmikan Pelabuhan Perikanan Untia Makassar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo meresmikan pengoperasian Pelabuhan Perikanan Untia Makkasar, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/11/2016). Presiden Jokowi dan rombongan tiba di pelabuhan yang berada di
0 Comments
No Comments Yet!
You can be first to comment this post!